Senin, 19 Juni 2017

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan



PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN, HEWAN DAN PEMULIAAN TANAMAN DAN HEWAN TERNAK

A.    Perkembangbiakan Tumbuhan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan perkembangbiakan sebagai tujuan untuk menghasilkan keturunan. Hal ini dilakukan oleh tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu generatif dan vegetatif.

1.      Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan secara generatif (kawin) dilakukan melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur

Hasil dari pembuahan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru.
Macam penyerbukan pada perkembangbiakan generative
Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar, seperti angin, hewan,air dan manusia.
a.       Angin (anemogami) → serbuk sarinya kering/ringan dan mahkota bunganya kecil : jagung dan rumput-rumputan
b.      Hewan (zoidiogami) → serangga, burung, kelelawar. Bunga menghasilkan madu atau mengeluarkan aroma: bunga aster, kamboja.
c.       Air (hidrogami) → tumbuhan yang habitatnya di dalam air: misalnya Hydrilla.
d.      Manusia : Tumbuhan vanili, salak.
Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.:
a.       Penyerbukan sendiri  (autogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri
b.      Penyerbukan tetangga  (geitonogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan
c.       Penyerbukan silang  (alogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, namun tumbuhan tersebut masih satu jenis
d.      Penyerbukan bastar (hybrid): Serbuk sari jatuh ke kepala putik lunga  lain yang  berbeda varietas/jenisnya.

2.      Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan tak kawin (Vegetatif) merupakan perkembangbiakan yang tanpa didahului adanya pertemuan atau peleburan sel kelamin. Oleh karena itu hasil perkembangbiakan secara tak kawin sifatnya sama seperti induknya. Perkembangbiakan tak kawin pada tumbuhan dapat terjadi baik secara alami maupun secara buatan.
a.      Perkembangbiakan vegetatif alami
1)      Tunas
Tunas merupakan tumbuhan yang tumbuh dari batang yang ada didalam tanah. Tunas muda akan tumbuh disekitar induknya namun hidup tak tergantung pada induk. Jika induk ditebang maka tunas masih bisa hidup.  contoh tumbuhan yang berkembangbiak secara tunas diantaranya : a) tunas batang : bambu, pisang, tebu, b) tunas akar : cemara, sukun, kesemek, c) tunas daun: cocor bebek


2)      Geragih atau Stolon
Geragih atau stolon merupakan modifikasi batang yang tumbuh menjalar di atas permulaan tanah sehingga pada tempat- tempat tertentu akan membentuk individu baru. Contoh tumbuhan yang membentuk stolon sebagai alat perkembangbiakan adalah Strawbery, dan Pegagan.

3)      Rizoma atau Rimpang
Rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru. Contoh tumbuhan yang membentuk rhizome sebagai alat perkembangbiakan adalah Sansiveira, Jahe, dan Lengkuas

4)      Spora
Spora merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan selain tumbuhan biji. Misalnya pada tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku.

5)      Umbi Akar
Umbi akar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara akar yang meggelembung menjadi buah. Contohnya : singkong, wortel, dahlia, umbi akar


b.      Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
1)      Mencangkok
Mencangkok merupakan cara untuk memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan dari tumbuhan induknya. Hanya bisa dilakukan pada tumbuhan yang yang berkeping dua atau dikotil saja yang bisa dicangkok. Contohnya : jambu, jeruk, manga, rambutan.

2)      Okulasi atau Menempel
Okulasi adalah berkembang biak dengan cara menempelkan tunas tumbuhan lain kepada tumbuhan yang masih satu jenis. Tujuannya adalah untuk bersama sama hidup atau menumpang hidup. Contohnya pohon manga arum manis dengan pohon manga lainnya

3)      Stek
Stek merupakan perkembangbiakan pada tumbuhan yang dilakukan dengan cara memotong batang tumbuhan kemudian menanamnya di tanah. Contohnya : pohon tebu, singkong, mawar dan melati

4)      Menyambung
Menyambung merupakan cara memperbanyak tumbuhan dengan menyambungkan akar atau batang dari dua jenis tumbuhan yang berbeda.


B.     Perkembangbiakan Hewan
Perkembanganbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya. Perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan tersebut tidak punah. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenisnya dengan cara berkembangbiak. Sama halnya dengan tumbuhan perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu secara kawin dan tidak kawin. Cara kawin akan dilakukan oleh hewan dengan meleburkan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Hasil peleburan tersebut akan menghasilkan individu baru. Perkembangbiakan dengan cara vegetative atau tidak kawin juga dilakukan pada hewan dengan tingkat rendah
1.      Cara berkembangbiak hewan secara Generatif
a.       Bertelur (ovipar)
Perkembangbiakan hewan secara bertelurdisebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum (telur). Sel telur dari hewan betina dibuahi oleh sperma yang dihasilkan hewan jantan. Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh (internal) dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Ayam, burung, ikan, dan serangga berkembang biak dengan bertelur.
·         Unggas (bangsa burung)
Ayam, bebek, dan merpatik termasuk ungags yang berkembang biak dengan cara bertelur. Ayam dan burung mengerami telurnya sekitar 21 hari. Perkembangbiakan ini terjadi karena pembuahan di dalam tubuh.

·         Ikan dan Amfibi
Tidak seperti unggas, kelompok ikan dan amfibi tidak mengerami telurnya hingga menetas. Telur-telur tersebut akan menetas sendiri. Pembuahan pada ikan dan amfibi terjadi diluar tubuh. Saat bertelur, ikan betina akan mencari perhatian ikan jantan.

b.      Melahirkan (Vivipar)
Vivipara adalah perkembangbiakan pada hewan secara melahirkan.vivipar banyak dilakukan oleh hewan mamalia. Hewan yang berkembangbiak dengan cara me;ahirkan akan mengalami pembuahan sel telur yang akan dilakukan oleh sperma di dalam tubuhnya atau rahimnya. Perkembangan embrio di dalam rahim akan terus   terjadi sampai embrio menjadi bakal hewan yang dilahirkan. Contoh hewan yang berkembangbiak secara melahirkan yaitu : sapi, kambing, kerbau.

c.       Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)
Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur-melahirkan disebut ovovivipar. Hewan betina yang berkembang biak dengan cara ini juga akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan sudah tumbuh menjadi embrio. Perkembangbiakan ovovivipar diawali dengan bertelurnya hewan betina dalam tubuh. Telur tersebut akan dibuahi sel sperma yang dihasilkan oleh hewan jantan. Hal ini disebut pembuahan.
Pembuahan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio tersebut akan menetas di dalam tubuh hewan betina. Selanjutnya, calon bayi itu dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina seperti proses melahirkan. Reptil seperti ular boa dan kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar.

2.      Perkembangbiakan secara vegetative
Perkembangbiakan secara tidak kawin akan dilakukan oleh hewan dengan tingkat rendah. Karena hewan tersebut memiliki struktur yang tidak sempurna dibandingkan degan hewan tingkat tinggi yang memiliki  struktur tubuh yang sempurna. Berikut proses dan cara perkembangbiakan hewan secara vegetative :
a.       Tunas
Tunas yaitu berkembangbiakan dengan cara membentuk tunas didalam tubuhnya dan akan tumbuh dan juga berkembang dalam batasan ukuran waktu tertentu.setelah dewasa tunas akan melepaskan diri dari induknya. Setelah memisahkan diri dari induknya akan membentuk individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak secara tunas adalah Hydra
b.      Membelah diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan yang memiliki sel satu. Hewan bersel satu akan membelah diri menjadi dua. Pembelahan dua bagian itu diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel. Setelah itu akan muncul dua sel individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak secara membelah diri yaitu : amoba,

c.       Fragmentasi
Fragmentasi merupakan perkembangbiakan yang dilakukan oleh kelompok hewan tingkat rendah dengan memotong bagian tubuh tertentu untuk menghasilkan individu baru. Contoh hewan yang melakukan perkembangiakan secara fragmentasi yaitu cacing panaria.

C.    Pemuliyaan Tanaman dan Hewan Ternak
Pemuliaan adalah usaha memperoleh bibit unggul dengan merakit keanekaragaman genetik (plasma nutfah) organisme.
Pemuliaan tanaman, hewan atau ternak merupakan suatu usaha yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan bibit tanaman atau hewan ternak yang lebih unggul sehingga dapat kita nikmati hasilnya. Contohnya terdapat berbagai jenis buah-buahan yang unggul dan dijual disupermarket, antara lain; semangka tanpa biji, jeruk mandarin, durian montong, jambu Bangkok, jagungn manis, tomat tanpa biji dll. Dari jenis ternak yang dapat kita temui, misalnya; kita mengenal lele dumbo, ayam potong yang pertumbuhannya sangat cepat, ayam petelur yang sangat produktif, sapi potong super dll
Organisme yang dikategorikan bibit unggul bercirikan: 
Ø  Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan) 
Ø  Tahan hama dan penyakit  
Ø  Produksi tinggi dan rasanya enak
Ø  Adaptif terhadap kondisi lingkungan  
Ø  Masa produksi lama
1.     Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan tanaman merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh bibit yang secara genetik baik dan dengan cara menyeleksi, sehingga kita akan memperoleh tanaman yang memiliki kualitas yang unggul. Pemuliaan tanaman ini merupakan suatu upaya yang sudah dimulai sejak nenek moyang kita dahulu.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memperoleh bibit yang unggul yaitu dengan cara hibridasi (perkawinan silang), mutasi genetic dengan cara radiasi, dan rekayasa genetic
a.      Hibridasi (perkawinan silang)
       Hibridasi ini merupakan suatu proses perkawinan silang antara dua individu tumbuhan yang memiliki jenis yang sama, tetapi berbeda varietasnya. Di dalam proses hibridasi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         Sifat anak dari hasil hibridasi merupakan sifat gabungan dari kedua induknya.
·         Untuk mengetahui sifat unggul dari suatu tanaman budi daya, sebaiknya kita mengetahui susunan gen tanaman yang akan kita hibridasi. Dengan demikian sifat keturunannya dapat dengan mudah kita prediksikan. Ada gen yang lebih unggul dari gen lainnya dalam satu lokus, sehingga akan menutup penampakan dari gen lain sebagai pasangannya. Gen yang demikian disebut gen yang dominan, sedangkan yang tertutup penampakannya disebut gen resesif.
Contoh :    Hibridasi mangga arum manis dan mangga manalagi, hibrida campuran wortel dan abut ungu dan berbagai manis wortel (wortel bayi)
b.    Radiasi untuk memperoleh bibit unggul
Cara ini merupakan cara yang lebih modern yang dapat kita lakukan untuk memperoleh bibit tanaman yang unggul. Cara ini dapat kita lakukan dengan memberikan efek radiasi pada tanaman, sehingga dapat menimbulkan perubahan struktur dan komposisi baik pada tingkat kromosom maupun DNA-nya. Jadi pada prinsipnya, radiasi yaitu memberikan sinar radioaktif terhadap bibit tanaman tertentu, sehingga gen atau kromosom pada tanaman tersebut dapat bermutasi. Sehingga akan diperoleh mutan-mutan baru dan dengan cara seleksi akhirnya akan diperoleh mutan yang diinginkan.
Dengan cara radiasi Indonesia telah menghasilkan tanaman unggul yang dapat kita kenal seperti papaya berbuah besar, tak berbiji, dan rasanya manis. Kedelai muria yang mempunyai sifat berbentuk tanaman pendek, tahan rebah, produksi lebih tinggi, umur lebih pendek, dan tahan terhadap penyakit karat daun, jenis padi yang memiliki sifat unggul berupa tahan terhadap hama wereng, umur pendek, produksi lama, produksi lebih tinggi, dan rasa lebih enak.
d.      Rekayasa Genetik
Cara ini merupakan teknik mutakhir untuk mendapatkan bibit tanaman yang unggul. Teknik ini dilakukan dengan cara mengotak atik materi genetic tanaman yang akan dibudayakan. Cara ini dapat kita lakukan dengan menambah gen tertentu sehingga diperoleh bibit yang jauh lebih unggul. Dengan demikian kita memperoleh perpaduan gen yang dapat berupa lintas spesies, yang dikenal sebagai tanaman transgenic, contohnya gandum dengan kandungan gizi yang tinggi, tomat yang tahan lama dan tidak mudah membusuk.
2.     Pemuliaan Hewan
Pemuliaan hewan merupakan suatu kegiatan dalam  peternakan atau pemeliharaan hewan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk karakteristik yang diinginkan manusia. Karena kebanyakan hewan yang dimuliakan adalah ternak.
Proses perkawinan hewan dapat dilakukan dengan cara tradisional, yakni dengan cara hibridasi atau penyilangan, radiasi dan rekayasa genetic.
a.     Pemuliaan Hewan
Proses perkawinan silang pada hewan dapat dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu dengan menyatukan hewan jantan dan betina pada suatu habitat/kandang tertentu daninseminasi buatan, yaitu dengan cara kawin suntik atau vertilisasi vitro. Melalui teknik kawin silang ini telah dihasilkan berbagai hewan unggul, seperti sapi, domba, ayam broiler, ayam petelur dll
 Macam-macam kawin silang, antara lain:
1)      Perkawinan silang dengan cara tradisional
 Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menyatukan hewan jantan yang diketahui mempunyai sifat unggul dengan betina tertentu yang juga mempunyai keunggulan tertentu, sehingga diharapkan akan didapat keturunan yang lebih baik. Melalui teknik ini dan dibarengi dengan proses seleksi maka akan diperoleh ternak yang unggul. Karena hasil tergantung dari bibit yang diperoleh.
2)      Perkawinan silang dengan teknik kawin suntik
 Kawin suntik merupakan suatu teknologi yang kini banyak dilakukan setelah diperoleh teknik pengawetan sperma dengan cara pendinginan dalam tabung pendingin dengan menggunakan nitrogen cair. Dengan cara pendingin seperti ini, sperma dapat diawetkan dan dapat tetap hidup walaupun disimpan lama dan dibawa kesegala penjuru dunia.  Contoh :  kawin suntik pada sapi
3)      Perkawinan silang dengan Teknik in Vitro
Perkawinan dengan  teknik in vitro sangat umum dilakukan terhadap hewan yang melakukan pembuahan diluar, seperti ikan.
b.        Teknik Radiasi
Teknik ini dapat kita lakukan yaitu dengan cara sinar radioaktif dan sinar x, maka terjadi mutasi pada makhluk hidup tak terkecuali hewan. Karena mutasi yang terjadi tidak selalu menguntungkan dan dapat menimbulkan makhluk yang tidak diinginkan, maka teknik radiasi untuk mendapatkan bibit unggul pada hewan relatif  jarang dilakukan. Teknik radiasi ini dilakukan untuk mendapatkan jantan mandul pada serangga.
Cara mendapatkan jantan mandul pada serangga adalah dengan jalan meradiasi sejumlah besar pupa serangga dengan menggunakan sinar Y. sehingga akan diperoleh serangga jantan yang mandul.

c.       Rekayasa Genetik
Rekayasa genetik untuk menghasilkan bibit unggul pada hewan. Teknik rekayasa genetik sangat popular dengan dihasilkannya hewan transgenik yang telah memberi harapan baru, tetapi sekaligus menimbulkan kecemasan terhadap kemungkinan timbulnya dampak negatif yang tidak diinginkan. Prinsip dasar rekayasa genetik adalah mengubah susunan genetik suatu individu sehingga individu yang akan dihasilkan sesuai yang diharapkan











Alat Pernapasan Manusia dan Hewan

ALAT PERNAPASAN MANUSIA
DAN  HEWAN
A.    Sistem Pernapasan pada Manusia
Manusia bernapas dengan cara menghirup udara dan menghembuskannya kembali. Kegiatan pernapasan tersebut berlangsung terus-menerus secara otomatis. Dengan bernapas, kita dapat membantu keluar masuknya gas dari dan ke dalam tubuh. Gas yang terdapat di udara bermacam-macam, antara lain N2 (nitrogen), O2 (oksigen), CO2 (karbondioksida), dan H2O (uap air). Walaupun udara mengandung berbagai macam gas, alat pernapasan kita hanya menghirup gas yang diperlukan saja, yaitu oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup karena digunakan untuk proses pembakaran sari-sari makanan. Proses pembakaran sari-sari makanan bertujuan untuk menghasilkan energi dan berlangsung dalam setiap sel tubuh. Reaksi pembakaran zat makanan adalah sebagai berikut.
1.     Alat-Alat Pernapasan
Alat-alat yang digunakan untuk proses penghirupan maupun penghembusan udara disebut alat-alat pernapasan. Pada manusia, alat tersebut terdiri atas hidung, pangkal tenggorokan, batang tenggorokan, cabang tenggorokan, anak cabang tenggorokan, dan paru-paru.
a.      Hidung
Hidung memiliki rongga yang disekat oleh tulang lempengan tengah. Tulang lunak ini memisahkan rongga hidung menjadi dua bagian, yaitu rongga hidung sebelah kanan dan rongga hidung sebelah kiri. Udara yang dihirup melalui hidung lebih baik daripada masuk melalui mulut.
b.      Pangkal Tenggorokan
Pangkal tenggorokan (laring) terdiri atas katup pangkal tenggorokan (epiglotis) dan beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pada pria, jakun akan tumbuh lebih besar sehingga kelihatan menonjol keluar, sedangkan pada wanita tidak begitu kelihatan. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara. Saat berbicara, gelombang suara melewati pangkal tenggorokan sehingga menggetarkan pita suara. Getaran inilah yang menimbulkan suara. Ukuran pita suara pria lebih besar daripada pita suara wanita. Oleh karena itu, nada suara yang dihasilkan pria lebih rendah dan lebih besar, sedangkan nada suara wanita lebih tinggi dan kecil.
c.       Batang Tenggorokan
Di belakang rongga hidung terdapat saluran yang disebut batang tenggorokan (trakea). Batang tenggorokan tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Batang tenggorokan berguna sebagai tempat lewatnya udara.
Di pangkal batang tenggorokan terdapat katup yang mengatur proses membuka dan menutupnya saluran pernapasan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang terletak di depan saluran makanan (kerongkongan).Jika kita sedang berbicara, maka katup akan turun dan menutupi saluran makanan. Jika kita sedang menelan makanan, maka katup akan terangkat sehingga saluran makanan terbuka, sedangkan saluran udara tertutup.
d.      Anak Cabang Batang Tenggorokan
Cabang batang tenggorokan bercabang dua dan tiga sesuai dengan jumlah gelambir (lobus) paru-paru. Cabang tenggorokan yang menuju paru-paru kanan bercabang tiga. Cabang tenggorokan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Masing-masing percabangan ini bercabang lagi menjadi saluran-saluran kecil yang disebut bronkiolus (jamak: bronkioli). Percabangan ini berakhir sebagai gelembunggelembung yang sangat kecil.


e.        Paru-Paru
Paru-paru (pulmo) terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh sekat rongga badan yang disebut diafragma. Paru-paru manusia berjumlah sepasang, yaitu paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir, sedangkan paruparu kanan terdiri atas tiga gelambir. Paru-paru terbungkus oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Peradangan pada selaput pleura disebut pleuritis. Dalam paru-paru terjadi proses pertukaran udara kotor dengan udara bersih yang diperlukan tubuh. Di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru yang disebut alveolus (bentuk jamak: alveoli). Jumlah alveolus kurang lebih 300 juta buah. Gelembung paru-paru ini merupakan kumpulan pembuluh darah halus. Gelembung ini berfungsi menangkap udara bersih dan melepaskan udara kotor.

2.    Proses Pernapasan
Bernapas meliputi dua proses, yaitu menarik napas (inspirasi) dan mengeluarkan napas (ekspirasi). Berdasarkan cara masuknya udara dalam paru-paru, maka proses pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a.      Pernapasan Perut
Menghirup udara à otot tulang rusuk naik ke atas àtulang dada naik keatas dank e depan à difragma mendatar à rongga dada membesar à paru-paru berkembang à udara masuk ke paru-paru à otot ulang rusuk mengendur à dafragma kembali kedalam à rongga dada mengecil à udara keluar
b.      Pernapasan dada
Otot tulang rusuk sebelah luar dan diafragma berkontraksi à rongga dada membesar àisi rongga pperut tertekan à tekanan dalam ronngga dada mengecil à udara masuk ke paru-paru àotot tulang rusuk berkerut à menekan diafragma à rongga dada mengecil à udara keluar

3.    Gangguan pada Alat Pernapasan Manusia
Kegiatan tubuh sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kegiatan pernapasan. Makin bagus pernapasan yang kita lakukan, maka makin sehat tubuh kita. Oleh karena itu, kita harus melakukan kegiatan pernapasan sebaik mungkin. Pada kehidupan manusia, seringi ditemui penyakit yang menyerang alat pernapasan manusia. Diantaranya :
a.       TBC (tuberculosis) yang disebabkan oleh virus tuberculosis,
b.      asma yang disebabkan tersumbatnya saluran pernapasan, radang tenggorokan, batuk bronkitis, dan pilek.

4.    Cara Merawat Paru-Paru
Paru-paru tidak kalah pentingnya dengan organ tubuh yang lain. Paru-paru yang sehat membuat pembakaran sarisari makanan di dalam tubuh berjalan dengan sempurna. Hal ini berarti sel-sel di dalam tubuh selalu mendapat energy yang cukup untuk melakukan kegiatan. Hal-hal yang harus diperhatikan agar paru-paru selalu sehat, antara lain:
a.       sering bernapas dalam-dalam,
b.      berolahraga di udara terbuka,
c.       tidak merokok,
d.      istirahat yang cukup,
e.       rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, dan
f.       menanam pohon di sekitar rumah.




B.     Sistem Pernapasan pada Hewan
Untuk melangsungkan proses pernapasan, setiap makhluk hidup memiliki alat-alat pernapasan. Alat pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan jenis dan habitat dari makhluk hidup tersebut. Hewan ada yang hidup di darat, di air, dan ada pula yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air. Oleh karena itu, alat pernapasan yang dimiliki hewan berbeda-beda tergantung pada tempat hewan itu hidup. Ada hewan yang bernapas dengan paru-paru, insang, trakea, ada pula yang bernapas dengan kulit.
1.      Hewan dengan Alat Pernapasan Insang
Umumnya, hewan yang hidup di air bernapas dengan insang. Akan tetapi, ada juga hewan yang hidup di air yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, paus, lumba-lumba, dan pesut. Alat pernapasan ikan adalah insang, yang berada di sisi kepala. Bentuknya seperti sisir. Insang terdiri atas tiga bagian, sebagai berikut.
a.       Rigi-rigi insang, berfungsi sebagai alat penyaring air agar kotoran tidak masuk ke dalam lembaran insang.
b.      Lembaran-lembaran insang, berguna untuk menyerap udara dari dalam air.
c.       Lengkung insang, berguna sebagai tempat melekatnyalembaran insang.
2.      Hewan dengan Alat Pernapasan Paru-Paru
a.       Mamalia
Mamalia atau hewan menyusui banyak yang pernah kita jumpai. Misalnya, kuda, gajah, kambing, harimau, kelelawar, dan kera. Mereka umumnya hidup di darat. Namun ada pula yang hidup di air. Misalnya, paus, lumba-lumba,dan pesut. Alat pernapasan mamalia terdiri atas hidung, batang tenggorokan, cabang tenggorokan, dan paru-paru. Di dala paru-paru terjadi penyerapan oksigen, sedangkan karbondioksida dan uap air dihembuskan keluar melalui hidung. Lubang hidung paus berada di atas kepalanya sehingga dia dapat bernapas sementara mulutnya berada dalam air.
b.      Burung
Alat pernapasan burung terdiri atas hidung, batang tenggorokan, dan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara membantu pernapasan burung pada saat terbang. Ada lima pasang pundi udara pada burung, yaitu:
·         pundi-pundi udara pangkal leher,
·         pundi-pundi udara antartulang selangka bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara di dalam tulang lengan atas,
·         pundi-pundi udara dada depan,
·         pundi-pundi udara dada belakang, dan
·         pundi-pundi udara perut.
Pada saat terbang, pundi-pundi udara berfungsi memasukkan dan mengeluarkan udara dari dan ke dalam tubuh. Ketika sayap dikepakkan ke atas, udara masuk ke pundipundi udara kemudian ke paru-paru. Ketika sayap dikepakkan ke bawah, udara dari paru-paru dikeluarkan melalui pundi-pundi. Cara pernapasan burung tidak terbang adalah menghirup udara melalui hidung. Udara kemudian disalurkan oleh batang tenggorokan menuju paru-paru. Pada paruparu terjadi penyerapan oksigen serta pengeluaran karbondioksida dan uap air.
c.       Reptil
Reptil disebut juga hewan melata. Contohnya, cecak, kadal, tokek, buaya, komodo, ular, bunglon, kura-kura, dan penyu. Alat pernapasan reptil terdiri atas hidung, batang tenggorokan, cabang batang tenggorokan, dan paru-paru. Pada paru-paru terjadi penyerapan oksigen serta pengeluaran karbondioksida dan uap air. Pada reptil yang hidup di air, misalnya buaya, pada saat menyelam hidungnya dapat ditutup sehingga air tidak masuk ke dalam paruparu. Cara pernapasan reptil adalah udara dihirup melalui hidung. Udara kemudian disalurkan oleh batang tenggorokan, dan diteruskan cabang batang tenggorokan menuju paru-paru.
d.      Amfibi
Katak termasuk amfibi sebab hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air. Pada kehidupannya, katak mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Tahap perkembangan katak dimulai dari telur kemudian menetas menjadi berudu. Berudu hidup di air. Berudu bernapas dengan insang. Pada saat masih berbentuk berudu, insang katak berupa insang luar. Insang luar berjumlah tiga pasang dan terletak di sisi kiri, kanan, dan belakang kepala berudu. Perubahan alat pernapasan mengiringi perubahan bentuk tubuhnya. Pada saat berudu mulai berkaki, tumbuh semacam lipatan kulit yang menutupi insang luar sehingga terbentuk insang dalam. Berudu berkaki tumbuh menjadi katak kecil lalu menjadi katak dewasa. Setelah berubah menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan dengan menggunakan paru-paru. Untuk memompa udara masuk ke dalam paru-paru, otot rahang bawah katak mengembang dan mengempis. Katak juga bernapas melalui kulit. Agar pernapasan melalui kulit dapat berlangsung, kulit harus selalu dalam keadaan basah. Oleh karena itu, katak senang hidup di tempat berair, seperti di kolam, sungai, dan sawah. Selain bernapas dengan paru-paru dan kulit, katak juga menggunakan selaput rongga mulut untuk mengikat oksigen.



3.      Hewan dengan Alat Pernapasan Trakea
Hewan yang bernapas dengan trakea adalah jenis serangga, seperti belalang, jangkrik, kupu-kupu, lebah,kumbang, nyamuk, rayap, dan lalat.
Trakea merupakan lubang-lubang halus yang terdapat pada antarruas badan serangga. Dengan gerakan otot yang teratur dan aktif, maka udara akan masuk ke dalam tubuh serangga melalui trakea.

4.      Hewan dengan Alat Pernapasan Kulit
Contoh hewan yang bernapas dengan kulit adalah cacing. Agar pernapasan melalui kulit dapat terus berlangsung, maka kulit harus selalu dalam keadaan basah. Oleh karena itu, cacing menyukai tempat yang lembap atau basah sebagai tempat hidupnya.


Semoga bermanfaat......


 daftar pustaka :
Priyono. Sayekti, Titik . Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD / MI Kelas 5. Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010